021-74704241
Mumtazamail@gmail.com
Pondok Cabe, Pamulang - Tangerang Selatan
blog-img
12/06/2025

Perkajum MI Mumtaza: Laboratorium Pembentukan Karakter Unggul

Kegiatan

Ketahanan diri dalam menghadapi berbagai rintangan hidup adalah keterampilan fundamental yang wajib dimiliki setiap siswa, terutama mengingat beragam tantangan masa depan yang jauh berbeda dari masa kini. Era baru akan menghadirkan gejolak ekonomi, disrupsi teknologi, dan dinamika pasar kerja yang menuntut individu memiliki daya tahan mental dan fisik yang prima.

Melatih ketahanan inilah yang menjadi salah satu tujuan utama diselenggarakannya Perkemahan Kamis-Jumat (Perkajum) oleh MI Mumtaza Islamic School. Selain membina daya tahan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memupuk kemandirian dan rasa tanggung jawab para peserta melalui serangkaian aktivitas yang telah dirancang.

Perkajum tahun ini diadakan pada tanggal 22-23 Mei 2025, bertempat di Perkemahan Kampoeng Gowes, Serua, Depok. Acara ini melibatkan sekitar 250 peserta, gabungan dari siswa kelas 4 dan 5. Ketahanan fisik dan mental mereka diuji sejak awal keberangkatan menuju area perkemahan, di mana mereka harus merasakan terik matahari dan berdesakan di dalam truk tronton.

Setibanya di lokasi, para peserta langsung diarahkan untuk mengikuti upacara pembukaan, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mencari jejak. Tak ada waktu bagi mereka untuk berleha-leha. Aktivitas mencari jejak ini melatih kepekaan peserta terhadap tanda-tanda alam dan pentingnya memperhatikan lingkungan sekitar. Selain itu, mereka juga menjalani ujian kenaikan tingkat siaga, yang meliputi tes wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan, dan keterampilan kepramukaan.

Pada malam hari, para peserta menikmati santap malam bersama, dilanjutkan dengan pementasan seni. Berbagai kreasi seni yang ditampilkan oleh para siswa menguji kreativitas dan kekompakan mereka.

Puncak acara tiba saat api unggun dinyalakan. Dahulu kala, api unggun berfungsi sebagai penerangan dan pengusir hewan buas. Namun, kini api unggun dimaknai sebagai momen kebersamaan, di mana mereka bernyanyi dan bersukacita bersama. Pengalaman ini diharapkan menjadi memori berharga, terutama karena mereka menginap jauh dari orang tua.

Menjelang dini hari, di tengah lelapnya tidur, para peserta dibangunkan untuk melaksanakan salat Tahajud dan muhasabah bersama, meskipun udara dingin menusuk dan rasa kantuk masih membelenggu mata mereka. Selama muhasabah, sebagian peserta tampak terlarut dalam kesyahduan, bermunajat kepada Tuhan di keheningan malam. Doa, sebagai senjata orang mukmin, tak pernah absen dalam setiap kegiatan MI Mumtaza.

Keesokan harinya, para peserta mengikuti berbagai permainan menyenangkan seperti outbound. Sebelum kembali, mereka diwajibkan membereskan barang-barang pribadi dan merapikan tenda dengan baik. Panitia berharap tidak ada barang yang tertinggal. Namun, pada kenyataannya, masih banyak peserta yang melaporkan kehilangan atau tertukarnya barang, sebuah bukti bahwa masih ada siswa yang perlu diasah kemandirian dan tanggung jawabnya terhadap barang pribadi.

Besar harapan bahwa semua pengalaman yang diperoleh dari kegiatan Perkajum ini akan menjadi bekal berharga bagi siswa Mumtaza. Mereka diharapkan mampu mengembangkan kemandirian, rasa tanggung jawab, dan daya tahan yang kuat—tiga modal utama dalam menghadapi kehidupan di masa depan.

---------------------------------------------------
Penulis : Jaja S.
Penyunting : Ahmad M.

Populer